Tiga Perintah Sultan
Tiga Perintah Sultan
Suatu hari di negeri yang jauh, ada seorang Sultan sedang sakit, dan dia merasa umurnya tidak akan lama lagi. Suatu hari dia memanggil panglimanya dan memberikan wasiat terakhirnya.
Sultan pun berkata, wahai panglimaku yang setia dan tidak prnah aku ragukan keetiaanmu.
Panglimapun menjawab, yang mulia hamba tidaklah setinggi yang paduka sebutkan, kiranya adakah keinginan padauka, akan saya usahakan untuk mewujudkannya.
Aku memiliki wasiat maka laksanaknlah:
1. Seandainya aku wafat jangan biarkan seorangpun membawa petimatiku kecuali dokterku saja, jangan ada orang lain
2. Sepanjang perjalanan iringan petimatiku ke pemakaman sebarkanlah semua koine mas dan batu permata yang telah aku kumpulkan selama ini
3. Saat aku wafat dan dikapani maka keluarkanlah tanganku dari kafanku, dan rentankan lah keluar
Panglimapun berkata, “ baiklah perintah paduka akan saya laksanakan , tapi bolehkah saya bertanya mengapa paduka memerintahkan hal demikian?”
Sang sultanpun berkata “ aku hendak menunjukkan kepada dunia hal-hal yang dulu aku tidak mengerti saat aku hidup dengan kuat dan seolah-olah dapat melkukan apapun”
Adapun perintah pertamaku , agar orang-orang tahu jika kematian datang, maka tidak ad acara untuk mencegahnya, bahkan seorang dokter terbaikpun tidak dapat berbuat apa-apa, dan bahwa kesehatan dan kehidupan adalah dua berkah yang tidak dapat diberikan oleh manusia manapun di bumi ini.
Adapun perintah keduaku, adalah agar orang-orang mengetahui bahwa waktu dalam kehidupannya yang dihabiskan untuk mencari harta hanyalah kesia-siaan semata. Aku juga ingin semua orang mengambil pelajaran bahwa tidak sebutirpun emas yang kita miliki dapat dibawa mati.
Sedang perintahku yang terakhir agar orang-orang tahu jika kita datang kedunia ini dengan tangan kososng, dan begitupun saat kita meninggalkannya hanya dengan tangan kososng.